Selamat Datang di Pustaka Madani, laman bagi pencari pustaka

Jumat, 25 Mei 2012

P

Pembelajaran, konsep
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (Mulyasa, 2002:100). 
(Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung, Rosdakarya.)


-------------------------
PENDIDIKAN, bidang pembangunan nasional
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab.
(Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Kloang Klede, 2003) h. 1)
--------------------

PENDIDIKAN, metodik khusus pendidikan agama

Metodik Khusus Pendidikan Agama, Dra. Hj. Zuhairini, dkk, mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam, di mana faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat.
Adapun kelima faktor tersebut yaitu:
1. Anak didik
2. Pendidik
3. Tujuan pendidikan
4. Alat-alat pendidikan
5. Milleu/lingkungan
(Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1991). Cet ke-8, h. 28)

--------------------
PENGERTIAN, pendidikan
Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal, cara, dan sebagainya)
(Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), cet. II)

--------------------
PENDIDIKAN, pendidikan agama Islam
Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999). cet. I, h. 74)

-------------------
Pendidikan, tujuan
Pendidikan bertujuan menumbuh kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan normal. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kolompok, dan masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan mampu membentuk  individu-individu yang berkompetensi di bidangnya sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rubiyanto, dkk,2004:1).
(Rubiyanto,Rubino dkk.2004. Landasan Pendidikan. Surakarta:MUP UMS.)

-------------------
Prestasi belajar
Menurut Hamalik (2001: 5), prestasi belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku dan sikap yang lebih berkualitas.  Prestasi individu yakni hal-hal yang telah dicapai oleh seseorang yang disebut prestasi belajar.
(Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara)

----------------------- 
Prestasi Belajar

Saifuddin Azwar (1999: 164) mengemukakan bahwa prestasi atau keberhasilan belajar dapat dilihat dalam bentuk indikator-indikator yang berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan predikat keberhasilan dan semacamnya.
(Saifuddin Azwar. 1999. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.)

Sedangkan Mulyono Abdurrahman (2003: 37) mengemukakan bahwa prestasi belajar atau hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan.
(Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.)

Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
(Sutratinah Tirtonegoro. 1989. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta : Bumi Aksara.)

----------------------

PTK
Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Yatim Riyanto, 2001) merupakan penelitian yang bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC.)

----------------------

PTK, penelitian tindakan kelas
Ebbutt (dalam Wiriaatmadja, 2005:12) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
(Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Remaja Rosdakarya)

------------------
Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan, yaitu siklus-1 dan siklus-2. Masing-masing siklus meliputi kegiatan penyusunan perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2006:16)
(Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar